Jumat, 12 April 2013

Tugas Fisika OPTIK dan KALOR

Bagi yang bernomor absen 1, 4, 7, 10, 13, dst. soal diunduh disini.

Bagi yang bernomor absen 2, 5, 8, 11, 14, dst. soal diunduh disini.

Bagi yang bernomor absen 3, 6, 9, 12, 15, dst. soal diunduh disini.

Masing-masing ada 8 buah soal, dikerjakan dengan lengkap dan jelas ditambah gambarnya kalau perlu, di kertas folio bergaris (tulis tangan) dan dikumpulkan paling lambat hari Selasa (23/4) atau Kamis (25/4) sesuai jadwal pada saat pelajaran fisika di kelas. Bagi yang terlambat mengumpulkan tidak akan ada tugas berikutnya!

Rabu, 01 Februari 2012

Revisi Link UN Fisika 2008

Saya sudah membuat pembahasan lengkap tentang UN Fisika 2008 di tahun 2008 dan hasilnya saya tampilkan di blog ini, tetapi ada banyak permintaan dikarenakan link download yang rusak, baik di ziddu maupun di account lama scribd saya.
Karena itu saya sudah memperbaharui link downloadnya pake 4shared.com, jadi tinggal pergi saja ke halaman

Senin, 26 Desember 2011

Kisi-Kisi UN Fisika SMA/MA Tahun 2012

BSNP telah mengeluarkan berbagai dokumen mengenai pelaksanaan UN 2012 :

POS UN 2012
Surat Keputusan tentang Kisi-kisi UN 2012,
Permen No. 59 tahun 2012 tentang UN 2012
Tanya-Jawab UN 2012
Presentasi Sosialisasi UN 2012

Disini akan saya tampilkan jadwa pelaksanaan UN 2012 untuk SMA/MA dan Kisi-kisi UN untuk Fisika SMA/MA saja. Oh iya, namanya bukan lagi SKL, tetapi untuk tahun 2012 diubah menjadi kisi-kisi. Ada beberapa perubahan kecil dibandingkan dengan tahun 2011 kemaren. Silahkan dipeljari :
Jadwal Un Sma-ma 2012

Kisi-Kisi UN Fisika 2012

Minggu, 20 November 2011

Bisa Fisika? (2) Bawa Fisika ke Hati

Dalam minggu ini ada banyak sms dan email (ada dari 4 orang yang nanya) yang menanyakan kepada saya tentang cara bagaimana bisa fisika, bagaiman triknya mengerti fisika atau bagaimana supaya bisa menghafal rumus-rumus fisika. Karena cukup banyak maka saya coba jawab lewat blog ini aja deh.

Yang pertama harus disadari adalah memahami fisika bukan sesuatu yang instan, tetapi bertahap. Jadi untuk trik yang satu ini jika dipraktekkan tidak akan langsung mengubah nilai fisika di kelas, setidaknya bisa mengubah persepsi kita akan ilmu fisika. Kita akan semakin menyukai fisika dan berangsur-angsur akan menaikkan nilai fisika kita secara pelan-pelan.

Supaya mengerti fisika triknya cuma satu, yaitu harus di bawa ke hati, bukan ke otak. Kalo dibawa ke otak, maka fisika akan menjadi suatu momok yang menakutkan dan hanya orang yang pintar saja yang akan mendapat nilai tinggi.

Fisika itu harus dibawa ke hati !

Kalo dibawa ke hati artinya setiap saat kita akan melihat bahwa hidup kita dipenuhi dengan hukum-hukum fisika dari saat ke saat. Misalnya ketika sedang jalan, artinya ada gaya gesekan bekerja pada sepatu/sendal dengan jalan. Kalo gak ada gesekan brarti kita akan terpeleset terus, jadi bersyukur bahwa ada gaya gesekan tersebut.

Ketika sedang naik tangga terasa cape, artinya kita sedang melawan gaya gravitasi yang arahnya ke bawah, jadi pasti cape. Kalo lagi masak ada api kompor tapi bisa sampai ke masakan yang dimasak, artinya ada perpindahan kalor. Karena ada siang dan malam, berarti ada rotasi Bumi, artinya Bumi bergerak secara melingkar. Ketika malam ada cahaya Bulan, berarti ada pantulan cahaya Matahari oleh Bulan, dll.

Jadi kalo dibawa ke hati, semua yang kita liat akan menjadi 'fisika' dan kita bisa mulai menikmati 'fisika' tersebut dan menjiwai pelajaran ini yang memang mengasyikkan dan menyenangkan ini. Begitu kita menikmati fisika dan menyenangi fisika, maka belajar fisika bukan menjadi beban lagi, tetapi menjadi sesuatu yang menantang dan menyenangkan dalam hidup kita.

Selamat menikmati fisika.

Selasa, 09 Agustus 2011

Bisa Fisika?

Salah seorang murid saya menghubungi saya melalui pesan SMS yang isinya bertanya bagaimana supaya dia bisa mengerjakan soal-soal gerak parabola. Saya menjawab bahwa cara untuk bisa mengerjakan soal-soal fisika (bukan hanya gerak parabola saja) adalah memiliki sifat NGOTOT.
Apa artinya ngotot? artinya bukan menggunakan otot, tetapi memiliki sifat mental yang terus bergerak. Jadi kalo mo ngerjain soal fisika jangan cepat menyerah, tapi harus terus bergerak. Kalo gak bisa, coba pelajari lagi teori dasarnya, coba baca buku fisika dari pengarang yang lain, coba kerjakan soal-soal yang udah ada solusinya, coba soal-soal dari yang paling mudah dahulu, kalo masih ada yang mentok coba tanya dan diskusikan ke orang yang lebih tau. So, harus terus bergerak tanpa berhenti (putus asa) sampai tujuannya tercapai, itulah ngotot.
Dengan pemahaman ngotot di atas, maka untuk bisa fisika anda tidak harus menjadi orang yang pintar/berotak cemerlang, tetapi kalau sifat ngotot ada, maka pasti bisa juga fisika (seperti saya ;} ).

Kamis, 28 Juli 2011

Gerak Parabola Dalam Analisis Kinematika Vektor

Gerak Parabola atau Gerak Peluru adalah salah satu pembahasan fisika di kelas XI IPA di SMA. Pembelajaran ini ditempatkan pada KD yang pertama di semester 1 dan dimasukkan bersama-sama dengan pembahasan kinematika vektor. Hanya saja ada sesuatu yang kurang pas, karena pembahasan gerak parabola yang ada di buku-buku fisika atau yang diajarkan di sekolah oleh guru-guru fisika tidaklah melibatkan analisis vektornya secara lengkap. Yang divektorkan hanyalah kecepatan awalnya saja (Vo) yang diubah menjadi kecepatan pada sumbu x (Vo cos(alpha)) dan pada sumbu y (Vo sin(alpha)).

Pada tulisan ini, Gurufisikamuda akan mencoba membahas gerak parabola dalam analisis kinematika vektor yang sebenarnya, dan akan terasa lebih nyambung jika kita memasukkan analisis vektor sejak awal pembahasan gerak parabola. Kira-kira seperti ini :

Sepanjang benda bergerak dengan lintasa parabola, maka hanya ada satu jenis percepatan yang mempengaruhi gerakan benda, yaitu percepatan gravitasi yang arahnya ke bawah, ke arah sumbu y negatif, atau bisa kita tuliskan sebagai berikut :

a = 0 i + (-g) j   m/s2

ini adalah persamaan vektor percepatan dari gerak parabola. Karena tidak ada percepatan pada sumbu y, maka kita menuliskan angka 0. Kenapa di tulis? Karena benda bergerak juga di sumbu x, jadi sebaiknya ditulis saja angka 0-nya.

Mari kita lihat vektor kecepatannya. Menurut pemahaman kinematika vektor, vektor kecepatan adalah hasil dari pengintegralan vektor percepatan, maka kita integralkan vektor percepatan di atas dan akan menghasilkan :

v = Cx i + (-gt + Cy) j    m/s

Dengan Cx dan Cy adalah konstanta pengintegralan dari masing-masing sumbu koordinat. Nilai Cx dan Cy adalah nilai kecepatan mula-mula pada masing-masing sumbu, jadi bisa kita terapkan Cx = Vo cos(alpha) dan Cy = Vo sin(alpha), dimana alpha adalah sudut elevasi lemparan. Maka vektor kecepatan yang lengkap adalah :

v = Vo cos(alpha) i + (-gt + Vo sin(alpha)) j    m/s

Inilah vektor kecepatan gerak parabola di setiap titik dan di setiap waktu.

Mari kita analisis dulu arti fisis dari vektor kecepatan ini. Gerakan benda pada sumbu x sama sekali tidak melibatkan faktor waktu, artinya dari detik ke-0 sampai detik ke-t, kecepatan benda tidak berubah, selalu Vo cos(alpha), hal ini menyatakan gerak pada sumbu x adalah Gerak Lurus Beraturan (GLB). Sementara kecepatan benda di sumbu y dipengaruhi oleh waktu secara linier, artinya gerak pada sumbu y adalah Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Maka gerak parabola adalah gabungan dari gerak GLB pada sumbu x dan gerak GLBB pada sumbu y.

Selain itu. kecepatan pada sumbu y mengindikasikan hal yang lain, yaitu kecepatannya paling besar pada t = 0, yaitu Vo sin(alpha), setelah itu kecepatan ini makin berkurang terus dengan faktor g.t sampai akhirnya kecepatan di sumbu y bisa menjadi 0 dan semakin lama kembali menjadi semakin besar. Pada saat kecepatannya 0 ini adalah ketinggian maksimum yang bisa dicapai oleh benda. Masukkan saja

Vy =0
-gt + Vo sin(alpha) = 0
t = Vo sin(alpha) / g

ini adalah waktu yang diperlukan benda untuk mencapai titik tertinggi, kita sebut saja waktu ini sebagai tp. Karena lintasan benda adalah parabola yang simetri, maka waktu benda jatuh kembali ke tanah adalah 2tp.

Vektor kecepatan juga memudahkan untuk mencari kecepatan benda di setiap titik, karena kita memiliki rumus besar vektor, yaitu :

V = akar( (Vo cos(alpha))^2 + (-gt + Vo sin(alpha))^2 )

Sekarang mari kita lihat vektor posisinya. Pemahaman kinematika vektor menyatakan bahwa vektor posisi adalah hasil pengintegralan vektor kecepatan, maka tinggal diintegralkan saja vektor kecepatan gerak parabola di atas maka kita akan mempunyai vektor posisi sbb. :

r = (Vo.t cos(alpha) + Cx) i + (-1/2 gt^2 + Vo.t sin(alpha) + Cy) j   m

Cx dan Cy tentu saja adalah konstata integral yang artinya adalah nilai posisi mula-mula. Karena posisi mula-mula kita hitung dari posisi koordinat awal, maka tentu Cx dan Cy adalah 0, maka vektor posisi yang lengkap adalah :

r = Vo.t cos(alpha) i + (-1/2 g.t^2 + Vo.t sin(alpha)) j   m

vektor ini menyatakan jarak yang ditempuh benda sepanjang sumbu x dan sumbu y. Dari sini kita bisa menentukan nilai ketinggian maksimum (h maks). Caranya masukkan nilai tp ke posisi pada sumbu y :

h maks = -1/2 g.tp^2 + Vo.tp sin(alpha)
h maks = -1/2 g.(Vo sin(alpha) / g)^2 + Vo.(Vo sin(alpha) / g) sin(alpha)

otak atik sdikit, maka diperoleh :

h maks = Vo^2.sin(alpha)^2 / 2g

Inilah ketinggian maksimum yang mampu dicapai oleh benda. Lalu bagaimana dengan jarak titik jatuhnya? Masukkan waktu jatuh (2tp) ke dalam posisi di sumbu x, maka :

x maks = Vo.(2tp).cos(alpha)
x maks = Vo.(2.Vo sin(alpha)/g).cos(alpha)

otak-atik sdikit, maka diperoleh :


x maks = 2.Vo^2.sin(alpha).cos(alpha) / g

atau dengan menerapkan persamaan trigonometri : sin(2.alpha) = 2.sin(alpha).cos(alpha), maka :

x maks = Vo^2.sin(2.alpha) / g

Persamaan kinematika vektor untuk gerak parabola di atas boleh dikatakan adalah persamaan sakti untuk gerak parabola, karena melalui 3 persamaan tersebut di atas (percepatan, kecepatan dan posisi) maka kita bisa menganalisis gerakan parabola yang terjadi, baik pada masa lalu,masa sekarang dan masa depan. Woooww... luar biasa bukan persamaan kinematika vektor....

Hanya saja persamaan di atas tidak memperhitungkan satu hal, yaitu pengaruh hambatan udara. Jika kita masukkan hambatan udara, maka pembahasan akan membutuhkan perhitungan kalkulus yang lebih lanjut (seperti yang dibahas Gurufisikamuda pada artikel GJB + gaya Gesekan Udara?) dan bentuknya bukan lagi parabola sempurna, meskipun demikian hal inilah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang real. Apalagi jika ingin menganalisis misalnya pergerakan rudal antar benua yang gerakan parabolnya menempuh ribuan kilometer, maka efek gaya coriolis Bumipun perlu diperhitungkan.

Well, untuk level SMA sih hal-hal tersebut diabaikan.

Jumat, 20 Mei 2011

Administrasi Praktikum Fisika

Setiap guru fisika di SMA wajib untuk melakukan praktikum supaya siswa tidak hanya diberi teori saja, tetapi ada juga prakteknya yang dapat membuat siswa lebih memahami jalannya teori dalam praktek secara langsung. Untuk LKS praktikum sudah ada beberapa yang saya posting (Bagian 1 dan Bagian 2).

Pada postingan kali ini saya mau membagikan hal yang sering dilupakan oleh guru fisika ketika melaksanakan praktikum fisika, yaitu administrasi praktikumnya. Hehehe, jujur aja kadang-kadang malas untuk membuat asministrasinya, kan yang penting siswa semakin memahami fisika, ya, itulah yang ada di kepala sebagian besar guru fisika - termasuk saya. But... ini harus dilaksanakan. Administrasi yang saya maksud bukanlah administrasi jadwal praktikum atau administrasi pemakaian lab, tetapi administrasi materi praktikumnya.

Jadi saya mencoba membuat contoh administrasi praktikum fisikanya (dan yang sudah saya pakai dan uji coba di kelas). It's ok, tidak memakan waktu bayak dan tidak mengganggu jalannya praktikum.

Materi praktikumnya tentang Interferensi Young dengan tujuan mencari tebal/diameter rambut. Kalo sekolah kurang dana atau sulit dimintai dana praktikum, cukup meminta anak membeli laser merah/pointer untuk presentasi (yang Rp 5.000,00an juga ada). Kalo sekolah ada dana sih beli yang lebih bagus dong... (Rp 20.000,00an ke atas).

Untuk LKSnya bisa diunduh disini.

Untuk Administrasinya saya tampilkan aja ya (diunduh juga bisa) :
Adm Praktikum Fisika - Interferensi Young