Kamis, 25 Februari 2010

SAYA BENCI FISIKA !!!

Ya, kira-kira bahasa seperti judul di atas sudah sering terdengar, baik itu dari rekan-rekan guru maupun dari murid juga. Biasanya bahasa yang keluar seperti ini:

"Dih.. amit-amit deh, dari dulu gua gak pernah seneng ama pelajaran fisika"

"Wah, pusiiingg deh blajar fisika, makanya gua masuk IPS"

"Fisika??? waw... pelajaran rumit tuh..."

"Kalo saya dulu paling benci ama fisika, gak tau knapa ya? Pokoknyamah asa gak pernah nyambung ke otak deh plajaran yang satu itu..."

"Saya pasti geleng-geleng kepala kalo ngeliat guru fisika, gimana belajarnya ya???"

"Fisika??? bagian orang-orang jenius aja deh..."

Gimana...??? Pernah dengar celotehan yang mirip2 di atas?
Kalau saya berpendapat, bukan pelajarannya yang salah, karena menurugt saya pelajaran fisika itu pelajaran yang paling mengasyikkan, karena sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kita bisa mengenal kejadian-kejadian alam di sekitar kita, bahkan kejadian-kejadian alam yang tak terjangkau oleh kita hanya dengan mengenal hukum dan konsep fisika. Betapa ajaibnya ilmu fisika. Susah? bagi saya itu ilmu yang sangat menarik dan menantang.

Lalu apa yang salah? Menurut saya yang salah adalah gurunya! gurunya! dan gurunya!

Banyak guru fisika yang mengajarkan fisika sama dengan mengajarkan matematika, ngituuuunnggg mlulu. Banyak guru fisika yang 'killer' supaya murid-murid memperhatikan waktu dia menerangkan. Banyak guru fisika yang mengajarkan fisika asal siswa bisa menjawab soal dan dapat nilai. Nah, ini teguran buat say juga yang guru fisika.

Lalu harusnya bagaimana doongg???

KONSEP KONSEP dan KONSEP!

Ajarkan konsep kepada siswa. Tanamkan konsep fisika dengan kuat di dalam pikiran siswa, jangan dulu tentang membahas soal atau menghitung. Ubah konsep dalam pikiran siswa ke dalam kehidupan sehari-hari, karena fisika selalu menyangkut alam sekitar.
Menurut saya ini langkah pertama yang paling penting dalam mengajarkan pelajaran yang sangat mengasyikkan ini. Buat siswa menyadari bahwa bagian utama dari fisika bukanlah menghitung, tetapi memahami konsep. Karena jika konsep kuat, maka mudah untuk meneruskan ke soal dan praktikum, semua menjadi mudah.

Contoh :
Ketika mengajarkan siswa tentang GLBB. Biasanya guru menyuruh siswa untuk menghafalkan 3 rumus GLBB (ada yang 4 rumus). Ada guru yang lebih baik lagi, yaitu dengan menurunkan rumus tersebut bagi siswa. Setelah itu baru berlatih soal-soal GLBB dengan menerapkan rumus-rumus tersebut.
Tetapi....
Banyak guru yang lupa konsep utama dari GLBB. Apa konsep utama GLBB? PERCEPATAN. Banyak guru yang tidak menanamkan apa itu percepatan? Apa yang dimaksud dengan persepatan. Gerakan seperti apa baru bisa dikatakan benda dipercepat?
JIka konsep percepatan ditanamkan dengan benar di dalam kepala anak, maka banyak soal GLBB yang bisa dikerjakan tanpa harus menghafal rumus GLBB, semuanya menjadi lebih mudah.

Itulah kekuatan konsep.

Maka, mulailah ketika pertama kali memberi pelajaran fisika, ajarilah mereka konsep! Itu langkah pertama yang sangat penting!

3 komentar:

  1. udah coba fisika gasingnya prof yohannes surya mas?

    BalasHapus
  2. wah, menurut saya Fisika Gasingnya prof Yo sangat-sangat cocok jika diterapkan di SMP sehingga anak tidak lagi takut dengan fisika.
    saya sudah pernah menerapkannya di kelas 1 SMA dan siswa memang sangat senang, tetapi ketika menginjak kelas 2 dan 3, mau tidak mau rumus tetap harus dipakai, dan ada perbedaan besar antara memakai rumus tidak memakai rumus. Mereka kelihatan 'kaget' dengan berbagai rumus parabola, pegas, gerak harmonik, dll setelah terbiasa mengerjakan soal-soal kelas 1 tanpa rumus.
    KArena itu menurut saya agak repot menerapkan fisika gasing di SMA, lebih baik di SMP saja

    BalasHapus
  3. ya guru fisika terkenal nerd dan kaku, tidak punya jiwa muda dan selera musik bagus, pembicaraannya pun melulu tentang rumus dan sains. Menyedihkan.

    Saya guru fisika juga, yah walaupun masih di tingkat private dan bimbel, tapi saya selalu menanamkan hubungan antara fisika dan seni. Baik itu musik, atau grafis, atau desain dan fotografi.

    memang cara mengajar harus diperbarui nich! kasian Indonesia kalau anak-anaknya buta sains.

    SEMANGAT untuk mas! untuk pemerhati ilmu sains juga di Indonesia!

    www.artnphysics.blogspot.com

    BalasHapus